Udah Yakin Belum Sama Pilihanmu?

Yasier Fadilah
3 min readMar 27, 2022

--

Photo by Wes Hicks on Unsplash

Saya termasuk orang yang suka mempertanyakan pilihan. Karena apa yang saya pilih nggak selalu yang paling tepat. Bisa jadi saya memilih sesuatu yang benar menurut saya, tapi salah di mata orang lain. Misalnya, saat saya memilih jurusan kuliah, memilih pekerjaan, memilih pasangan, dsb.

Kadang saya ragu dengan pilihan yang udah diambil. Salah satunya ketika memilih jalan karir. Hal yang bikin saya ragu bukanlah karena saya benar-benar salah. Tetapi karena pilihan saya berbenturan dengan pilihan orang tua. Saya ingin berada di karir yang lebih fleksibel, tapi mereka ingin saya berada di karir yang aman dan terjamin.

Sebenarnya saya yakin dengan jalan yang saya pilih. Dan saya siap menanggung segala resikonya. Tapi, mengabaikan saran orang tua bukanlah cara yang tepat.

Dilemanya, mengabaikan pilihan dari hati sendiri pun bisa bikin kita menyesal. Hmm … ternyata gak enak ya berada di antara dua pilihan.

Akhirnya, saya berusaha mencari jalan tengahnya.

Nah, kamu pernah gak ngalamin hal yang sama?

Mungkin, kamu pernah ngalamin dan berhasil menemukan pilihan yang tepat. Atau, mungkin kamu masih belum yakin sama pilihanmu?

Gapapa. Saya cuma mau bantu kamu buat beresin masalah ini. Karena saya juga udah mencoba berbagai cara biar lebih yakin sama pilihan yang diambil.

Rasanya memang gak enak ya ketika harus memilih satu dari dua. Apalagi kalau kedua pilihan itu sama-sama penting dan berpengaruh ke hidup kita.

Bahkan sampai bikin susah tidur di malam hari, gara-gara pikiranmu terus bertanya-tanya, tanpa ada jawaban yang pasti. Dan akhirnya bikin kamu overthinking. Memikirkan yang nggak seharusnya dipikirkan.

Apapun yang sering kamu pikirkan di malam hari, bukan cuma harus dipikirkan, tapi juga harus diselesaikan.

Gimana cara menyelesaikannya?

Saya mau ngasih tau cara biar kamu lebih yakin sama pilihanmu. Apapun itu.

Coba pikirkan tentang satu pilihan yang udah kamu ambil tapi belum yakin. Lalu jawab pertanyaan ini dulu:

  • Kenapa kamu memilihnya?
  • Apakah kamu bisa berkembang dengan pilihan itu?
  • Kalau nggak bisa, kira-kira gimana caranya biar bisa tetep berkembang?

Masih ragu?

Sekarang, coba lakukan cara di bawah ini. Cara ini terinspirasi dari buku Decisive karya Chip and Dan Heath. Sebelumnya, kamu harus jawab pertanyaan lagi. Anggap aja kamu mau memilih untuk kedua kalinya.

  1. Gimana kalau kamu menambah pilihannya? Menjadi 3 atau 4 pilihan.
  2. Gimana kalau kamu mengambil jarak dari emosi jangka pendek? Karena apa yang kita pilih, selalu berkaitan dengan emosi kita.
  3. Gimana kalau kamu mencoba dulu, mengetes pilihan yang akan kamu pilih? Seperti mencoba tinggal sebentar di rumah yang mau kamu beli.

1. Tambah pilihan

Biasanya, kita selalu menemui dua pilihan. Memilih satu dari dua selalu sulit. Seolah-olah kita menyelamatkan satu pilihan, dan sisanya dikorbankan. Daripada kamu kesulitan dengan dua pilihan itu, coba kamu tambahkan pilihannya.

Contohnya, kamu mau memilih rumah untuk ditinggali beberapa tahun ke depan. Pastinya kamu punya beberapa kriteria. Nah, daripada memilih antara dua rumah yang cocok, lebih baik kamu cari dua rumah lagi sebagai pembanding.

2. Ambil jarak

Mengambil jarak di sini maksudnya kamu meminta bantuan orang lain untuk memutuskan. Daripada kamu yang membuat keputusan sendiri, lebih baik meminta orang lain yang melakukannya. Maksudnya, kamu melihat pilihan dari kacamata orang lain.

Contohnya, tanyakan ke orang yang kamu percayai tentang rumah yang mau dibeli. Tanyakan, mana rumah yang menurutnya nyaman buat ditinggali? Mana rumah yang sebanding dengan harganya? Dan seterusnya.

3. Coba dulu sebelum memutuskan

Selain memakai dua cara tadi, kamu juga bisa meyakinkan pilihanmu dengan mencobanya dulu. Dengan merasakannya secara langsung, kamu bukan cuma berasumsi, tapi merasakan bukti.

Contohnya, kamu mencoba tinggal beberapa bulan di rumah-rumah yang akan kamu pilih. Setelah itu, kamu bisa membandingkan mana yang terbaik. Lalu, buatlah keputusan.

Semoga cara tadi bisa bantu kamu lebih yakin sama pilihanmu. Dan bikin tidurmu lebih nyenyak yaa.

Kesimpulannya, pilihan akan selalu menghampiri kita. Entah itu pilihan yang mudah atau yang sulit. Kita cuma perlu menanyakan pertanyaan yang tepat. Lalu melakukan ketiga cara tadi: menambah pilihan, mengambil jarak atau meminta bantuan orang lain dan mencoba dulu sebelum memutuskan.

Sebenarnya, masih mending salah pilihan. Daripada salah sangka, alias suudzon. Hehe

Jadi, apa kamu udah yakin?

--

--

Yasier Fadilah
Yasier Fadilah

Written by Yasier Fadilah

I write about personal growth, business and productivity. You can also find me on IG @yasierfadilah. Thank you for reading.

No responses yet