Transformasi Perusahaan: Dulu dan Sekarang

Yasier Fadilah
2 min readJul 17, 2022

--

Photo by Abbe Sublett on Unsplash

Sadar atau nggak, setiap orang bisa mengalami transformasi. Dari mulai transformasi yang sederhana sampai yang kompleks. Dari mulai transformasi fisik, harta, keilmuan, bahkan karakter.

Kalau ketemu temen lama, ada yang suka bilang, “Kamu kok berubah? Dulu kan nggak begini dan begitu?”

Nah, itu salah satu transformasi dari seseorang. Ketika kamu melihat orang lain berubah, sebenarnya itu wajar karena kita terus belajar. Seseorang nggak akan benar-benar sama antara dia di masa lalu dan masa sekarang.

Everything changes.

Kali ini saya juga mau bahas tentang transformasi atau perubahan dari salah satu perusahaan retail ternama di Indonesia yaitu: Indomaret.

Siapa sih yang nggak kenal sama minimarket yang satu ini. Minimarket ini, ternyata banyak mengalami perubahan. Bahkan penampakan tempatnya pun mengalami banyak perubahan, dari awal berdiri sampai saat ini.

INDOMARET DULU

Photo from indomaret.co.id

Awalnya Indomaret juga berdiri sebagai koperasi di Kalimantan. Setelah itu, barulah dibuka di Jakarta sebagai toko kelontong yang memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.

Foto di atas adalah gambaran dari Indomaret yang pertama kali dibuka di Ancol, Jakarta Utara pada tahun 1988. Kalau diperhatikan, penampakan tempatnya berbeda jauh dengan yang sekarang. Mungkin bisa dibilang, itu lebih mirip seperti toko kelontong yang sering kita temui.

INDOMARET SEKARANG

Photo from infobrand.id

Ini salah satu penampakan Indomaret yang sekarang. Transformasinya bergitu terasa. Dari toko kelontong yang sederhana, berubah menjadi toko serba ada yang lebih modern dan bersih.

Transformasi itu juga terbukti dengan semakin banyaknya cabang waralaba yang tersebar di Indonesia. Yang sekarang jumlahnya mungkin udah lebih dari 18 ribu. Dari satu, kini menjadi banyak. Transformasi yang luar biasa.

Transformasi ini pastinya nggak terjadi tiba-tiba. Itu adalah buah konsistensi pemiliknya beserta orang-orang yang bekerja di sana. Tanpa ada konsistensi, mungkin nggak akan ada transformasi.

Intinya, kita bisa belajar dari transformasi yang dialami oleh Indomaret. Kita bisa belajar kalau transformasi yang baik butuh proses yang lama. Kita pun bisa menerapkan apa yang dilakukan oleh Indomaret dengan melakukan transformasi diri menjadi lebih baik dari tahun ke tahun.

Siap bertransformasi?

--

--

Yasier Fadilah

I write about personal growth, business and productivity. You can also find me on IG @yasierfadilah. Thank you for reading.