Tips Praktis Membentuk Kebiasaan Baru

Yasier Fadilah
4 min readFeb 27, 2021

--

Photo by Nubelson Fernandes on Unsplash

Seorang peneliti dari Duke University menemukan kalau lebih dari 40 persen tindakan yang kita lakukan setiap hari dihasilkan dari kebiasaan.

Artinya, kebiasaan bisa menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Seandainya kebiasaan kita baik, maka pola hidup kita pun baik. Kalau kebiasaan yang dilakukan produktif, hasilnya kita akan merasa produktif.

Inilah alasan kenapa kita harus secara sadar merancang kebiasaan yang baik, biar hasilnya baik. Karena kalau keseharian kita didominasi kebiasaan buruk, yaa kita akan merasa buruk.

Mungkin kamu pernah membayangkan bisa melakukan sesuatu yang produktif, seperti bangun lebih pagi, baca buku lebih sering, olahraga lebih rutin, dsb. Tapi kamu malah nggak melakukannya. Atau, kamu melakukannya, tapi cuma berjalan sebentar. Hmm. Saya juga pernah mengalaminya.

Kita nggak akan tiba-tiba lancar melakukan kebiasaan baru. Karena kita butuh waktu sampai terbiasa.

Kalau kamu ingin melakukan perubahan di hidup kamu, salah satu caranya dengan merubah kebiasaan buruk. Mungkin kamu mau merubah kebiasaan menunda pekerjaan atau kebiasaan lain yang bikin kamu jadi unproductive.

Nah, ketika kamu merubah kebiasaan, maka kamu akan merubah hidup. Kebiasaan buruk itu bisa dirubah, tapi nggak bisa dihilangkan. Kamu perlu menggantinya dengan kebiasaan yang baik. Daripada berusaha menghilangkan kebiasaan menunda, lebih baik menggantinya dengan kebiasaan baru. Misalnya, menunda mengerjakan tugas, diganti dengan mencicil mengerjakan tugas.

Menunda adalah salah satu kebiasaan buruk saya waktu masih sekolah. Waktu itu, kalau ada tugas, saya pasti menunda mengerjakannya. Niatnya mau dikerjakan besok, eh ditunda buat besoknya lagi, terus besoknya lagi. Sampai akhirnya saya kewalahan, ngebut mengerjakan tugas itu di H-1. Bahkan saya sempat mengerjakannya di sekolah. Malu sih sebenarnya.

Setelah lulus, saya baru sadar kalau itu adalah kebiasaan buruk. Pelan-pelan saya mulai mengurangi kebiasaan itu. Saya mengantinya dengan kebiasaan baru. Ketika ada tugas, saya buru-buru mengerjakan hal yang paling mudah dulu, seperti membuat daftar yang harus dikerjakan.

Menurut Charles Duhigg, dalam bukunya The Power of Habit, menjelaskan tentang siklus kebiasaan. Atau proses yang dialami selama membentuk kebiasaan. Siklusnya selalu diawali cue (isyarat atau tanda), habit (kebiasaannya), reward (imbalan).

Artinya, kita harus tahu apa isyarat yang membuat kita mau melakukan kebiasaan itu, kita juga harus tahu seperti apa kebiasaanya dan tahu imbalan yang didapat.

Misalnya, membentuk kebiasaan baca buku tiap hari. Dimulai dari keinginan besar menambah wawasan (cue), lalu mulai membaca satu bab perhari (habit), dan saya pun merasa tercerahkan (reward).

Nah, sekarang saya mau berbagi beberapa tips yang bisa membantu kamu membentuk kebiasaan baru dengan lebih mudah.

1. Jika-maka

Kita menggunakan cara ini dengan menambahkan aktifitas lain, yang lebih spesifik.

Misalnya, berusaha membaca buku tiap tiap hari. Itu masih belum spesifik. Lebih baik diganti, “Jika sedang istirahat, maka saya akan baca buku.

Jika= sedang istirahat, maka=baca buku.

2. Alasan yang kuat

Mungkin kamu ingin merubah kebiasaan, tapi susah melakukannya. Kamu bisa berusaha mencari tahu maksudnya atau alasan kuat kenapa kamu mau membentuk kebiasaan itu.

Misalnya, membaca buku tiap hari akan lebih mudah tercapai kalau kamu tahu alasan kuatnya. Alasan kamu, mungkin, karena membaca tiap hari bisa membuat kamu berkembang.

3. Lakukan satu persatu

Mungkin kamu ingin merubah beberapa kebiasaan sekaligus. Tapi tenang. Kamu nggak harus merubah semuanya dalam waktu bersamaan. Kamu perlu melakukannya satu persatu. Kebiasaan satu diikuti kebiasaan yang kedua, ketiga, dst.

Seperti memakan daging sapi. Kamu bisa menghabiskan satu kilogram daging sapi matang dengan memakannya sepotong demi sepotong, kan?

Misalnya, kamu ingin membentuk kebiasaan bangun lebih pagi, terus diikuti olahraga singkat, terus menulis daftar kegiatan yang dilakukan hari itu, terus fokus mengerjakan tugas, istirahat sambil makan salad, baca buku, dst.

4. Libatkan orang lain

Kamu juga boleh minta bantuan orang lain atau melibatkan orang lain selama proses pembentukan kebiasaan itu.

Misalnya, kamu mengajak orang lain untuk berlomba menghabiskan buku bacaan. Atau membuat challenge. Siapa yang membaca buku lebih banyak sampai bulan tertentu, akan dapat reward.

Menarik kan?

5. Pantau perkembangannya

Kamu bisa memantau perkembangannya, sampai kamu tahu kalau kebiasaan itu udah terbentuk. Sampai kebiasaan itu bisa dilakukan dengan mudah. Kalau udah tercapai, bersyukurlah. Karena perasaan bersyukur atas pencapaian bisa membuat kamu merasa puas dan senang.

Membentuk kebiasaan itu susah-susah gampang ya. Tapi, dengan melakukan cara-cara di atas tadi, proses pembentukannya akan terasa lebih mudah. Kamu bisa mengaitkan satu kebiasaan dengan kebiasaan lain, lalu mencari tahu alasan kuat melakukannya, boleh melibatkan orang lain, dan pantau terus perkembangannya. Yang terakhir, bersyukurlah kalau kebiasaan baru itu udah terbentuk.

“The task of building a good habit is like cultivating a delicate flower one day at a time.” — James Clear

Ketika kamu membentuk kebiasaan yang lebih baik, maka hidup kamu pun akan berubah menjadi lebih baik. Selamat mencoba yaa.

--

--

Yasier Fadilah
Yasier Fadilah

Written by Yasier Fadilah

I write about personal growth, business and productivity. You can also find me on IG @yasierfadilah. Thank you for reading.

No responses yet