Tentang Electronic Arts dan FIFA

Yasier Fadilah
2 min readDec 18, 2022

--

Photo by JESHOOTS.COM on Unsplash

Saat ini, kita melewati momen FIFA world cup 2022. Event ini jadi menarik karena ada beberapa tim yang nggak terprediksi, tapi bisa lolos sampai ke babak-babak selanjutnya. Salah satunya adalah Maroko. Namun, Prancis mengalahkannya di babak semi final. Tapi, seenggaknya Maroko udah jadi bagian sejarah dari FIFA world cup.

Saya nggak akan bahas lebih banyak tentang itu.

Ngomong-ngomong, piala dunia ini mengingatkan saya dengan Electronic Arts (EA), terutama EA Sports, perusahaan developer game yang sempat mengeluarkan game-game olahraga. Udah pernah main game-nya belum?

Saya pikir perusahaan ini adalah salah satu perusahaan game legendaris yang terus bertahan sampai sekarang. Malah terus berevolusi. Kualitas dari game-nya pun semakin baik dari waktu ke waktu.

Salah satu game yang menyita perhatian saya adalah FIFA. Tampilan grafisnya semakin membaik, dan yang tambah menarik lagi kita bisa memainkannya secara online.

Oke, mari kita bahas tentang EA dan EA sports ini lebih dalam lagi.

Founder dari EA adalah Trip Hawkins, yang mana dia suka dengan Boardgame dan American Football. Lalu, dia sempat kuliah di Harvard University jurusan strategy and applied game theory. Hmm … jurusan yang nyambung dengan kesukaannya.

Suatu saat, pada tahun 1971 dia melihat prototype komputer di rumah temannya. Itu yang membuatnya yakin kalau komputer akan berkembang di masa depan. Lalu, berkat ketertarikannya dengan komputer itu, dia sempat bekerja di Apple Inc.

Namun, dia resign dari Apple Inc dan fokus mendirikan Electronic Arts pada tahun 1982 dengan 11 karyawan dan modal sekitar 5 juta dollar, ditambah lagi dari seorang investor. Diberi nama Electronic Arts alasannya karena menganggap software developer adalah seorang artist bukan sekadar tukang coding.

Hawkins yakin kalau game adalah sumber hiburan. Dan tahun 1983, EA menemukan formula yang membuatnya bisa mendominasi video games olahraga dengan EA Sports-nya. Yang menjadikannya menarik adalah EA memasang cover sosok-sosok terkenal sesuai bidang olahraganya. Artinya, mereka melakukan endorsement kepada sosok-sosok tersebut.

Salah satunya game FIFA yang memasang cover pemain bola yang sedang terkenal atau sedang naik daun.

Nah, kamu udah coba main game FIFA belum?

Saya pikir, versi terbaru dari game FIFA adalah salah satu yang terbaik daripada versi yang sebelum-sebelumnya. Apalagi ditambah Kylian Mbappe di cover-nya, membuatnya semakin menarik buat dimainkan.

Kita bisa belajar dari perkembangan Electronic Arts.

Electronic Arts memang mengalami fase naik-turun. Yaa, itulah bisnis.

Yang pasti, faktor penting yang bikin Electronic arts jadi perusahaan game yang besar adalah karena passion yang kuat dari pendirinya, Trip Hawkins, dan keinginan untuk terus berkembang.

--

--

Yasier Fadilah

I write about personal growth, business and productivity. You can also find me on IG @yasierfadilah. Thank you for reading.