Satu Prioritas
Saya selalu kepikiran dengan banyak hal yang bisa saya lakukan. Mungkin karena perubahan zaman juga. Saya selalu melihat banyak peluang baru yang bertebaran. Karena sekarang kita nggak menunggu datangnya ilmu atau kesempatan. Tapi kita yang menjemputnya. Kita yang mencarinya.
Saya sempat terjebak melakukan banyak hal sekaligus. Saya berusaha mengerjakannya, berharap bisa menuntaskannya satu persatu. Tapi sayangnya, saya jadi kewalahan.
Akhirnya saya memutuskan untuk memilih satu hal yang penting. Atau satu prioritas penting.
Saya sempat membaca tentang The one thing. Sebuah buku keren karya Gary Keller dan Jay Papasan. Buku ini membahas tentang memilih sedikit hal untuk diprioritaskan atau, kalau bisa satu hal aja. Katanya, ketika kita memberi fokus penuh ke satu hal, kita akan menghasilkan sesuatu yang lebih maksimal.
Apa yang kita lakukan, selalu berasal dari alasan-alasan yang mengikutinya. Seperti alasan kita memilih tujuan hidup, alasan kita memilih pekerjaan atau alasan kita melakukan sesuatu.
Sehingga kita jadi tahu apa yang harus difokuskan dan tahu apa yang harus dipelajari.
Misalnya, saya memilih untuk mengajar sebagai tujuan hidup. Salah satu alasannya karena mengajar atau mendidik bisa mengubah banyak hal. Membuat dunia menjadi lebih baik.
Bahkan Nelson Mandela pernah bilang, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia.”
Ohya. Saya sempat membahas tentang IKIGAI. Ini salah satu metode untuk menemukan tujuan hidup yang kita banget. Kamu bisa membacanya di sini yaa:
Setelah menemukan IKIGAI, kita akan tahu satu tujuan yang pantas diperjuangkan seumur hidup. Kadang, proses penemuannya nggak instan. Ada yang langsung ketemu. Ada juga yang harus revisi beberapa kali.
Ngomong-ngomong, hasil IKIGAI saya adalah mengajar. Jadi saya memilih mengajar, menjadi educator atau menjadi tutor sebagai tujuan hidup dan profesi.
Profesi sama pekerjaan itu beda ya. Kalau pekerjaan itu ngerjain sesuatu lalu dibayar. Kalau profesi, adalah apa yang kita lakukan sepanjang hidup. Dibayar, atau pun nggak dibayar.
Buat saya, mengajar adalah profesi yang, in syaa Allah, akan saya lakukan seumur hidup. Doakan yaa.
Gimana dengan kamu? Apakah udah ketemu satu alasan kamu melakukan sesuatu? Satu tujuan hidup? Dan satu profesi yang akan diajalani seumur hidup?
Setelah tahu satu hal yang harus difokuskan, saya jadi lebih tenang dan bisa mengendalikan diri. Saya nggak lagi khawatir dengan banyak hal.
Saya jadi lebih fokus dengan satu hal yang paling penting. Saya nggak mungkin mengerjakan banyak hal sekaligus. Selesaikan satu dulu, baru berpindah ke yang lain.
Saya jadi tahu satu hal yang menjadi jalan. Jalan kebermanfaatan.
Di zaman yang serba cepat ini, bikin kita tergoda melakukan multitasking. Yaa kebiasaan multitasking ini nggak sepenuhnya salah. Tapi nggak sepenuhnya harus diikuti juga. Karena kita mesti punya satu hal yang menjadi titik fokus. Biar kita nggak salah jalan. Biar kita nggak sering pusing. Biar kita nggak kewalahan lagi.
Oke. Temukanlah satu prioritas itu.