Menyatukan Indonesia
Sejak kecil kita udah hidup dalam perbedaan atau keberagaman. Kita melihat perbedaan dari mulai lingkungan keluarga sampai lingkungan yang lebih luas lagi.
Sejak dulu, saya juga tau kalau tiap orang itu berbeda. Berbeda dalam artian positif. Seperti tangan yang berbeda dengan kaki. Badan yang berbeda dengan kepala. Atau mata yang berbeda dengan telinga. Berbeda tetapi berada di satu tubuh yang sama.
Sama juga seperti kamu dan saya.
Kita memang berbeda dari segi fisik, karakter, atau latar belakang. Tapi kita sebenarnya berasal dari sesuatu yang satu. Berasal dari satu negara yang sama. Berasal dari Tuhan yang satu. Meskipun melalui perantara orang tua yang berbeda.
Ketika kamu membaca tulisan ini, artinya Tuhan sedang menyatukan perbedaan kita. Kita memang berjauhan jaraknya. Tapi kita masih bisa terkoneksi satu sama lain. Salah satunya melalui tulisan ini.
Bicara tentang perbedaan, kamu masih ingat kan sama semboyan bangsa kita: Bhinneka Tunggal Ika?
Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Menurut saya semboyan ini punya makna yang mendalam. Ini memang berlaku untuk bangsa kita, Indonesia. Tapi maknanya bisa menembus cakupan yang lebih luas lagi, sampai ke dunia.
Kita memang harus menyadari kalau kita berbeda. Tapi bukan berarti harus membeda-bedakan. Kita justru harus tau kalau kita itu tetap satu. Berasal dari Tuhan yang satu.
Mari kita maknai lagi Bhinneka Tunggal Ika.
Bhinneka
Apa sih yang selalu kita bedakan?
Kita memang berbeda-beda. Mungkin kamu berasal dari daerah yang berbeda dengan saya. Mungkin kamu punya budaya yang berbeda dengan saya. Atau mungkin kamu punya kelebihan yang berbeda dengan saya.
Gapapa. Itu adalah keindahan. Itu adalah keseimbangan. Pelangi pun disebut indah karena warnanya yang beragam.
“Latar belakang kita berbeda-beda. Yang kita suka pun tidak selalu sama. Kenapa memaksa seluruh dunia untuk memandang dari matamu?” — Fiersa Besari
Tunggal Ika
Kita itu tetap satu. Dibalik perbedaan yang kita punya, kita pun satu kesatuan yang sama. Coba perhatikan lagi bentuk tubuh kamu dari ujung kaki, sampai ujung kepala. Kita punya jumlah anggota tubuh yang sama. Punya dua tangan, dua kaki, dua mata dan dua telinga.
Kadang kita yang terlalu membeda-bedakan.
Kalau kita terlalu melihat perbedaan, kita akan sulit menemukan persamaan. Tapi kalau kita suka melihat persamaan, maka perbedaan pun bukan jadi hal yang harus diributkan. Tetapi dihargai.
Berbeda bukan berarti membeda-bedakan.
Tanah yang kita pijak saat ini nggak akan selamanya kita pijak. Pada saatnya nanti, tanah ini akan menelan jasad kita. Lalu, ke mana diri kita setelah itu?
Ruh atau jiwa kita akan berpindah ke alam yang lain. Akan ada kehidupan yang lebih lama, kekal, abadi.
Sayang banget kalau kita selalu ribut hanya karena alasan perbedaan. Waktu kita cuma sementara lho di bumi ini. Lakukan yang terbaik sesuai ajaran agama.
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan yang selalu berusaha mempersatukan kita.
Jadikan semboyan ini sebagai pengingat.
Merdekalah dari kebencian. Merdekalah dari kemarahan. Merdekalah dari pertengkaran. Merdekalah dari kecemasan. Merdekalah dari ketakutan. Merdekalah. Hiduplah Indonesia raya. Hiduplah alam semesta raya.