Kejarlah Terus Keajaiban

Yasier Fadilah
2 min readNov 20, 2022

--

Photo by Dasha Yukhymyuk on Unsplash

Pada tahun 1809, seorang anak lahir di Coupvray Prancis. Ia mulai tumbuh sebagai anak normal pada umumnya. Ketika usianya 3 tahun, ia bermain-main di tempat kerja Ayahnya. Tiba-tiba, sesuatu terjadi, sebuah jarum menancap di sebelah matanya.

Kejadian itu menyebabkan mata sebelahnya buta. Lambat laun, mata yang satunya pun ikutan buta. Sehingga ia buta total.

Sejak saat itu, ia tumbuh menjadi seorang tuna netra. Tapi ia bukan orang yang mudah menyerah dengan keadaan. Meskipun ia mengalami kesulitan ketika bersekolah. Salah satu kesulitannya pastinya membaca.

Akhirnya ia bersekolah di sekolah khusus tuna netra dan bisa mengikuti proses pembelajaran dengan lebih baik. Pada tahun 1821, ketika bersekolah di sana, ada seorang tentara yang datang untuk mengajarkan sebuah kode night writing yang biasa digunakan oleh tentara buat berkomunikasi atau membaca di malam hari.

Kode itu ada 12 titik dan dianggap bisa membantu para tuna netra membaca dengan lebih baik. Si anak itu pun mencoba mengikuti cara membaca itu. Tetapi, ia mengalami kendala ketika menerapkannya karena dianggap kurang sederhana.

Si anak itu berusaha menemukan sistem yang lebih sederhana. Sampai akhirnya, ia menemukan kode 6 titik. Dan pada tahun 1827, kode 6 titik itu mulai diterapkan oleh para tuna netra untuk memudahkan membaca, yang diberi nama Braille. Sesuai nama dari anak itu Louis Braille.

Huruf Braille bukanlah bahasa, tetapi metode membaca yang menggantikan huruf-huruf biasa dengan titik-titik. Para tuna netra biasa membacanya dengan cara merabanya menggunakan jari.

Penemuan itu membuat perubahan yang besar.

Kecelakaan yang biasanya dianggap musibah, ternyata nggak menjadikan Louis Braille meratapi nasib. Tetapi ia justru menemukan cara membaca yang membantu para tuna netra di seluruh dunia, sampai sekarang.

Apa yang bisa kamu pelajari dari kisah Louis Braille tadi?

Satu hal yang bisa kita pelajari adalah tentang keajaiban. Tuhan nggak pernah membiarkan seseorang terpuruk dengan kondisinya. Hal buruk yang menimpa kita, bisa jadi adalah cara Tuhan untuk memunculkan sisi terbaik dari diri kita.

Yakinlah pada keajaiban, bahkan di situasi sulit sekali pun.

Keajaiban itu memang ada. Kita mesti menemukannya. Karena Tuhan tidak akan mengubah nasib kita, kecuali kita berusaha mengubahnya sendiri. Jangan menyerah dan putus asa.

Cassidy Lee, salah satu pesulap asal Indonesia, selalu menutup penampilannya dengan kalimat ini,

“Kejarlah terus keajaiban.”

--

--

Yasier Fadilah

I write about personal growth, business and productivity. You can also find me on IG @yasierfadilah. Thank you for reading.