Ini Alasan Kenapa Kamu Adalah Pemimpin
Pernah gak kamu menemukan sosok pemimpin yang pantas dijadikan teladan?
Ada banyak sekali pemimpin yang bisa kita temui. Setiap pemimpin selalu punya kualitasnya masing-masing. Nah, dari sekian banyak pemimpin itu, hanya beberapa yang karisma dan kualitasnya memancar keluar. Sehingga, kita bisa merasakan energi positifnya, kita bisa merasakan kinerjanya, dan kita bisa merasakan ketulusan darinya.
Siapa sosok pemimpin yang menjadi teladan kamu?
Mungkin sosok pemimpin itu selalu identik dengan sosok yang memiliki kekuasaan, atau memimpin suatu institusi. Padahal, pemimpin itu nggak terbatas di situ. Karena kamu, iya, kamu juga adalah pemimpin. Kita menjadi pemimpin bagi diri sendiri, orang lain, dan bumi ini. Kita dilahirkan untuk jadi pemimpin.
Apa buktinya? Coba telaah lagi ayat ini.
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah ayat 30).
Sangat jelas kalau peran utama kita di bumi ini menjadi khalifah fil ard atau pemimpin. Artinya, kita punya peran yang penting. Kita bukanlah makhluk yang sekadar hidup di sini. Kita memang numpang lewat di bumi, tapi bukan berarti nggak ngelakuin apa-apa.
Kamu ada di sini untuk perbaikan. Untuk saling memakmurkan. Bukan saling bersaing. Saling berkoordinasi. Bukan saling mengendalikan.
Kamu ingin menjadi pemimpin yang merusak atau memakmurkan?
Kita adalah pemimpin buat diri sendiri.
Mulailah sadar kalau kita harus memimpin diri sendiri dulu. Memimpin diri sendiri berarti membawa diri kita ke arah yang lebih baik. Karena pemimpin yang baik selalu tau ke mana harus melangkah.
Kalau kamu merasa belum berada di kondisi yang baik, berarti kamu harus mengasah lagi jiwa kepemimpinanmu. Kamu harus masuk ke dalam diri kamu. Mengenali diri kamu lagi. Mengenali potensi dan hambatan yang ada di dalam diri. Setelah ketemu jawabannya, kamu akan bisa memimpin diri dengan lebih baik.
Kita adalah pemimpin buat orang lain.
Kalau kamu udah lulus memimpin diri sendiri, selanjutnya adalah memimpin orang lain. Ya. Memimpin orang lain memang nggak mudah. Kamu harus bisa menyesuaikan diri dengan mereka. Memimpin orang lain pun bukan berarti menguasai dan mengendalikan, tetapi mengarahkan dan memberi contoh.
Memimpin orang lain nggak mesti di institusi tertentu. Kamu bisa memimpin orang-orang terdekat. Atau memimpin orang-orang yang lebih muda dari kamu, agar mereka bisa mendapat hidup yang lebih baik. Atau kamu bisa membentuk dan memimpin suatu komunitas yang fokus di bidang tertentu.
Kita adalah pemimpin buat bumi ini.
Ketika kamu udah konsisten memimpin orang lain, maka kamu mulai menjadi pemimpin di bumi.
Bahkan menjadi pemimpin bukan cuma untuk orang lain, tetapi alam sekitar. Ketika kamu juga menjaga alam, berarti kamu menjadi pemimpin bumi yang sejati.
Tetap jaga koneksimu dengan Tuhan. Tetap jaga hubunganmu dengan orang lain. Dan tetap jaga alam sekitarmu.
Gimana cara menjadi pemimpin yang sejati?
Coba lakukan ini buat mengasah jiwa kepemimpinanmu.
- Cari tau apa yang salah dengan hidup kamu saat ini. Coba perbaiki dulu.
- Kalau udah nggak ada yang salah, berarti kamu udah siap memimpin orang lain. Cari cara untuk membuat hidup orang sekitarmu menjadi lebih baik, sesuai kemampuanmu. Apakah dengan bantuan *uang? Apakah dengan bantuan ilmu? Apakah dengan bantuan tenaga? Apakah dengan bantuan solusi?
- Terakhir, cari tau gimana cara kamu menjaga alam ini. Apakah dengan merawat hewan? Apakah dengan merawat tanaman? Apakah dengan menjaga kebersihan?
Kesimpulannya, kita adalah pemimpin. Kita punya tugas buat jadi pemimpin di bumi ini. Kita punya tugas buat saling memakmurkan, bukan saling menjatuhkan. Dan jangan lupa, asah terus jiwa kepemimpinanmu.
Selamat berjuang para pemimpin.