Hidup Lebih Berkualitas Dengan Memilih 3 Prioritas
Saya ingin bercerita sedikit. Ceritanya, ada dua orang yang bisa dibilang sibuk dengan pekerjaannya.
Yang pertama, sebut saja Antonio. Ia selalu sibuk melakukan banyak hal dari pagi sampai malam. Ia begitu rajin melakukan pekerjaan yang harus dikerjakan tiap hari. Bahkan ia bersedia mengerjakan apa pun, selagi bisa menyibukkan diri. Tapi tiap malam ia merasa capek dan nggak merasa puas dengan apa yang dilakukannya.
Yang kedua, sebut saja Ferguso. Ia juga termasuk orang yang sibuk dari pagi sampai malam. Namun, Ferguso nggak mengerjakan banyak hal. Ia hanya fokus mengerjakan 3 hal yang menurutnya penting. Sisanya, ia hanya mengerjakan seperlunya. Tiap malam ia merasa puas dengan hasil pekerjaannya.
Dari cerita tadi, ada hal yang membedakan antara usaha Antonio dan Ferguso. Antonio berusaha mengerjakan banyak hal, agar tampak sibuk. Meskipun ia nggak merasakan kepuasaan. Sementara, Ferguso sibuk memprioritaskan 3 hal. Menyelesaikan 3 hal ini justru membuatnya puas dan bisa tidur dengan tenang.
Kenapa Ferguso cuma memprioritaskan tiga hal?
Menurut saya, 3 hal adalah porsi yang pas. Dari sekian banyak hal yang kita kerjakan selama sehari, ada 3 hal penting, yang jika didahulukan bisa membuat kita lebih tenang dan merasa puas.
Apa yang membedakan sesuatu itu penting dan nggak penting?
Tiga hal yang kita pilih adalah hasil seleksi dari beberapa hal yang nggak terlalu penting. Karena, kadang kita melihat sesuatu itu penting untuk dikerjakan, padahal sebenarnya ada yang lebih penting dari itu.
Misalnya, buat kamu yang masih sekolah. Membaca buku itu aktifitas yang penting. Tapi ketika kamu punya tugas sekolah yang harus diselesaikan, maka tugas sekolah menjadi lebih penting dari membaca. Dan kamu bisa lanjut membaca setelah tugas itu selesai. Karena ketika tugasnya selesai, kamu akan merasa puas, dan bisa tidur dengan tenang.
Ini nyambung ke teknik manajemen skala prioritas yang diciptakan oleh Dwight Eisenhower, yang dinamakan Eisenhower Decision Matric.
Menurut teknik ini, beberapa aktifitas bisa dikategorikan ke dalam 4 bagian. Ada aktifitas yang penting dan mendesak. Ada aktifitas yang penting tapi nggak mendesak. Ada aktifitas yang nggak penting tapi mendesak. Dan ada aktifitas yang nggak penting dan nggak mendesak.
Nah, tiga prioritas tadi sebaiknya adalah aktifitas yang masuk ke bagian aktifitas penting dan mendesak. Aktifitas yang kalau nggak dikerjakan bisa berdampak buruk ke kita. Artinya, aktifitas yang penting dan mendesak ini harus lebih dulu dikerjakan.
Kita bisa membedakan prioritas dengan menerapkan teknik 4 skala prioritas tadi. Kalau udah dibagi-bagi menjadi 4 bagian, kita akan lebih mudah menentukan mana yang harus dikerjakan terlebih dulu.
Kalau 3 prioritas tadi udah selesai dikerjakan, selanjutnya kerjakan aktifitas yang masuk ke bagian penting tapi nggak mendesak, seperti membaca atau membereskan rumah. Lalu aktifitas yang nggak penting tapi mendesak, seperti mencari promo atau diskonan di marketplace. Dan urutan yang terakhir adalah mengerjakan aktifitas yang nggak penting dan nggak mendesak, seperti nonton tv.
Jadi, dari sekian banyak aktifitas yang kita lakukan setiap hari, pasti ada aktifitas yang harus lebih dulu dikerjakan, yang harus dijadikan prioritas utama. Menyelesaikan 3 prioritas utama yang penting dan mendesak. Lalu, kita bisa mengerjakan aktifitas lainnya.
Apa 3 hal yang jadi prioritas utama kamu saat ini?