Fokus Sama Solusi

Yasier Fadilah
2 min readJun 5, 2020

--

Photo by Olav Ahrens Røtne on Unsplash

Apakah kondisi akan segera membaik?

Ada yang bilang kondisi krisis ini sulit diprediksi kapan berakhirnya. Tapi ada juga yang tetap optimis bahwa pandemic akan segera berakhir.

Memang sih banyak orang yang patuh dengan aturan. Menaati himbauan untuk jaga jarak, pakai masker dan sering mencuci tangan. Ini bisa memutus rantai penyebaran. Atau seenggaknya menghambat penyebaran.

Nah, ketika kita sudah terbiasa dengan pola ini, seharusnya fokus kita adalah pada solusi bukan pada virusnya. Ketika kita rajin cuci tangan pakai sabun, kita secara aktif membuat perlindungan diri. Semacam membuat tameng. Simple but serious.

Kebiasaan cuci tangan ini sangat mungkin menjadi kebiasaan dan kebutuhan. Seperti kebutuhan kita untuk makan, kebutuhan kita untuk mandi. Jarang ada yang nanya, buat apa kamu mandi? Karena kita sudah tau jawabanya.

Satu lagi yang penting dijadikan kebiasaan adalah olahraga. Hampir tiap orang tau manfaatnya. Tapi masih ada yang males olahraga. Padahal, di kondisi sekarang, kita butuh banget olahraga rutin. Agar imun kita menguat.

Hampir tiap hari saya mengasah gergaji. Melakukan olahraga rutin. Sebentar tapi maksimal. Saya nggak mau gergaji menjadi tumpul. Imun harus kuat, nggak boleh lemah dan tumpul.

Fokus pada solusi daripada masalahnya. Fokus membangun tubuh sehat.

Jangan biarkan pikiran kita dihantui ketakutan yang berlebihan. Tapi jadikan pikiran sebagai tuan, yang punya kendali melakukan perbaikan diri.

Beberapa hari ini saya lebih berusaha memfokuskan pikiran pada kemungkinan positif. Harus optimis. Meskipun data menunjukkan selalu ada pertambahan korban. Saya tau ini tentang nyawa orang lain. Saya tahu. Tapi pola pikir kita juga punya peran penting untuk menekan pertambahan ini.

Saat ini kita sedang berlomba dengan kesadaran diri. Seharusnya bukan lagi ajang patuh atau nggak patuh dengan himbauan dan aturan. Ini lebih tentang kesadaran kita sendiri. Mau terus-terusan begini atau membuat perbaikan? Mau jalani hidup sehat karena kebutuhan, atau hidup sekarat karena ketakutan?

Memang nggak setiap orang suka olahraga, tapi setiap orang bisa olahraga. Sesederhana jogging, atau melakukan beberapa gerakan workout di rumah, seperti lari di tempat, push up, sit up, squat, plank, dsb.

Olahraga nggak harus mahal. Boleh yang sederhana tapi konsisten. Sampai jadi kebutuhan seperti makan, mandi dan belajar.

Pandemi ini memang lebih berbahaya dari flu biasa. Tapi kita punya kendali untuk menentukan gaya hidup. Menjalankan solusi pencegahan yang konsisten. Mencuci tangan bisa menghambat penyebaran. Dan olahraga bisa memperkuat imun kekebalan. Terus perbaiki diri. Terus tingkatkan kesadaran diri. Kurangi saling menyalahkan. Fokus sama solusi.

Seenggaknya kita sudah berusaha.

Apakah kita mau terus-menerus dihantui ketakutan?

--

--

Yasier Fadilah
Yasier Fadilah

Written by Yasier Fadilah

I write about personal growth, business and productivity. You can also find me on IG @yasierfadilah. Thank you for reading.

No responses yet