Filosofi Catur: Hidup Lebih Strategis
Belakangan ini saya suka main catur. Udah lama banget baru main catur lagi. Tapi ternyata masih seru. Saya malah penasaran buat belajar lebih jauh lagi.
Kalau diinget-inget, waktu SD saya pernah ikutan lomba catur tingkat kabupaten, ngewakilin sekolah. Sayangnya waktu itu persiapan lombanya cuma sebentar. Jadinya saya kalah di lomba itu. Saya kalah sama teman sendiri, dari sekolah lain.
Catur itu ngajak kita buat mikir. Berpikir lebih strategis. Tapi di situlah serunya. Karena saya suka berpikir strategis. Saya suka bikin beberapa rencana, plan A, plan B, dst. Dengan berikir strategis, saya bisa meminimalisir kesalahan saat mengeksekusi rencana.
Ada beberapa bidak di dalam catur. Masing-masing bidak punya arah geraknya masing-masing. Misalnya, Pawn bergerak satu langkah ke depan. Knight, bergerak membentuk huruf L. Bishop bergerak diagonal pendek atau panjang. Rook bergerak lurus vertikal atau horisontal pendek dan panjang. Queen bisa bergerak ke segala arah. Dan King hanya bisa bergerak satu langkah ke berbagai arah.
Artinya, setiap bidak punya cara gerak atau kekuatannya masing-masing. Setiap bidak bergerak saling bantu, sampai bisa skakmat King.
Buat saya, permainan catur ini bisa diterapkan di kehidupan. Dalam hidup, kita biasanya punya rencana. Seperti bermain catur, kita pun bisa punya rencana hidup yang strategis. Biar kita bisa maju dengan lebih baik.
Kita pun tau, dalam catur ada beberapa bidak yang bergerak saling dukung. Dalam hidup pun begitu. Kalau mau lebih mudah mencapai tujuan, kita mesti bergerak bersama dan saling membantu atau mendukung.
Strategi itu bisa berhasil dan bisa gagal saat diterapkan. Tapi itu bukan masalah. Karena kita bisa mengevaluasi setelahnya. Setelah dievaluasi, buat strategi yang lebih baik lagi. Dan, jangan lupa untuk memakai kekuatan masing-masing, bergerak saling bantu mencapai tujuan.