DOES: Hormon Pemicu Kebahagiaan
Saya selalu tertarik membahas tentang kebahagiaan, karena ini adalah hal yang kebanyakan orang cari, termasuk saya sendiri. Secara sengaja atau nggak sengaja, saya menemukan cara atau kebiasaan yang bisa membantu orang untuk lebih bahagia. Dan sepertinya layak dibagikan.
Ada yang pernah mengatakan bahwa hidup ini sederhana. Ketika pikiran kita damai, hidup kita akan lebih tenang. Atau ketika kita bisa menerima apa yang terjadi, tanpa harus memaki atau menyalahkan siapa pun. Yang penting menerima dan beradaptasi dengannya.
Memang benar sih. Tapi nggak semua orang bisa meyakininya.
Karena masih banyak yang belum merasa bahagia, padahal hidupnya serba berkecukupan. Atau alasan lainnya yang kadang berkebalikan dengan posisi kita. Misalnya, ketika kita nggak bahagia karena makan daging ayam tiap hari. Sementara di belahan bumi lain, makan daging adalah salah satu hal yang bisa membuatnya bahagia. Karena mereka jarang memakannya.
Ini jadi masalah persepsi.
Karena persepsi ini bisa beragam, saya lebih penasaran dengan hal lain yang lebih universal. Yaitu kebiasaan-kebiasaan yang memicu kebahagiaan. Tindakan yang bisa memicu otak kita untuk menghasilkan hormon kebahagiaan.
Di artikel sebelumnya, saya sempat membahas tentang olahraga yang bisa menghasilkan hormon endorphin. Dan karena saya hobi olahraga, saya merasakan sendiri perbedaan antara sebelum dan sesudah olahraga. Mungkin tiap orang bisa berbeda. Tapi ini proses ilmiah yang bisa dijelaskan.
Ada empat hormon yang bisa memicu rasa bahagia, tapi aktifitas pemicunya berbeda. Ada Dopamine, Oxytocin, Endorphin dan Serotonin. Atau saya senang menyingkat keempatnya menjadi DOES. Does adalah bentuk lain dari Do, yang artinya melakukan. Karena hormon ini dihasilkan oleh aktifitas aktif yang dilakukan dengan sengaja, bukan pasif.
Mari kita bahas satu persatu.
Pertama dopamine. Ini adalah hormon yang membuat kita merasa baik, merasa senang atau hormon yang membuat kita merasa puas. Contohnya seperti saat kita menonton hiburan, saat mendengarkan musik, saat browsing sesuatu di internet, atau saat scrolling di media sosial, dsb. Tapi dopamine juga bisa dihasilkan saat kita bisa menuntaskan suatu tugas atau saat kita bisa mencapai sesuatu.
Jadi, kalau kamu bisa menuntaskan goals, kamu bisa mengaktifkan hormon ini, yang akan membuat kamu merasa baik, merasa senang dan merasa puas.
Yang kedua adalah oxytocin. Ini adalah hormon yang bisa aktif ketika kita bisa menjalin kedekatan dengan orang lain. Jadi, ketika kita bisa menjalin hubungan baik dengan orang lain, kita bisa merasakan getaran bahagia.
Orang yang kenal dengan banyak orang belum tentu bisa cepat bahagia. Kecuali, jika ia mampu membangun kedekatan dengan orang-orang tersebut.
Yang ketiga adalah endorphin. Hormon ini yang membuat kita merasa sehat meskipun sebelumnya kita sakit fisik atau psikis. Ini adalah hormon bahagia yang bisa kamu aktifkan dengan beberapa cara, salah satunya dengan berolahraga.
Seperti yang saya bahas di atas tadi, setelah orang berolahraga, ia akan merasakan perasaan damai, tenang dan sedikit stress. Pasti kamu juga pernah merasakan ini, baik disadari atau nggak disadari.
Dan yang keempat adalah serotonin. Ini adalah hormon yang membuat kita merasa berharga, berarti atau bermanfaat bagi kehidupan. Hormon yang membuat kita lebih tenang melihat hidup.
Kita bisa mengaktifkan hormon ini dengan cara banyak bersyukur, mengingat-ingat momen yang membahagiakan atau yang membanggakan diri kita. Atau dengan berbuat baik ke orang lain.
Ketika kita berjuang mendapatkan sesuatu, dan bahagia dengannya. Kadang kita lupa dengan lingkungan kita yang juga membutuhkan itu. Karena toh, bahagia itu bukan buat kita aja, tapi juga buat dibagikan ke orang lain.
Jangan sampai kita terlalu fokus dengan kebahagiaan kita aja, tapi kebahagiaan ini juga harus dibagikan. Karena bahagia bersama-sama lebih indah daripada bahagia sendirian.
Nah. Kamu bisa mengaktifkan hormon-hormon tadi dengan kebiasaan yang rutin dilakukan. Kamu bisa membiasakan diri merencanakan dan menuntaskan tugas untuk menghasilkan dopamine. Kamu bisa menjalin kedekatan dan hubungan baik dengan orang lain untuk menghasilkan oxytocin. Kamu bisa membiasakan berolahraga untuk memproduksi endorphin. Dan kamu bisa terus bersyukur dan berbuat baik ke orang lain untuk menderaskan aliran serotonin.
Semua itu tentu harus diusahakan yaa. Dan yang terpenting dari itu semua adalah …
“Jangan menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain. Akan tetapi, gantungkanlah kepada sumber segala kebahagiaan.” — Tere Liye