Coba Renungkan 3 Pertanyaan ini

Yasier Fadilah
2 min readAug 5, 2021

--

Belakangan ini saya selalu mendengar kabar duka dari orang lain yang saya kenal. Kabar ini pastinya bikin saya sedih. Apalagi ketika menimpa orang terdekat. Karena jaraknya berdekatan banget. Seolah-olah waktu berjalan lebih cepat dari biasanya.

Kejadian ini bikin saya mempertanyakan banyak hal. Terutama tentang eksistensi saya di dunia. Tentang waktu yang digunakan selama ini. Tentang orang-orang yang belum sempat saya bahagiakan.

Pertanyaan itu bercampur aduk.

SIAPA SAYA?

Ini pertanyaan sederhana yang bikin saya berpikir keras. Karena jawabannya nggak sesederhana itu. Saya sempat tahu tentang ini dari seorang teman yang belajar tentang filsafat.

Saya nggak akan bahas tentang filsafat sih. Saya cuma berusaha menjawab pertanyaan ini. Bukan dengan jawaban kata-kata singkat. Tapi dengan pemahaman yang mendalam.

“Siapa saya?”

Yang pasti, kita adalah manusia, yang diberi waktu terbatas di dunia, yang berjalan di tanah milik-Nya, tanah yang menumbuhkan padi, buah dan sayuran, dan tempat jasad berpulang, nanti.

DARIMANA SAYA BERASAL?

Pertanyaan ini makin memperjelas keberadaan kita di sini — di dunia ini. Kadang kita lupa dengan tempat kita berasal. Karena terlalu fokus dengan kondisi saat ini. Seolah kita berasal dari bumi ini. Padahal proses kehadiran kita di sini cukup rumit.

Prosesnya diluar kemampuan kita. Yang menjadi perantara memang orang tua kita dan bidan atau dokter yang membantu persalinan. Tapi proses biologis yang terjadi di dalam rahim itu diluar kemampuan kita. Sedikitpun kesalahan yang terjadi di dalam rahim, akan mengganggu proses kehadiran kita di dunia.

Tuhan benar-benar menjaga dan memastikan kita lahir dengan selamat. Nggak ada sedikit pun yang gak seimbang. Semuanya hadir secara presisi. Kita lahir secara sempurna dengan keunikan masing-masing.

KE MANA SAYA MENUJU?

Pertanyaan ini bikin saya memutar ulang kejadian dan perlakuan masa lalu. Ketika saya memikirkan tujuan akhir ini, saya malah berpikir tentang bekal yang udah saya siapkan menuju tempat akhir. Saya nggak tahu apakah segala bekal itu cukup untuk menyelamatkan saya di sana.

Tujuan akhir kita pasti sama. Tapi belum tentu sampai di sana dengan selamat semuanya. Hanya sebagian yang akan selamat.

Inti dari perjalanan ini sebenarnya adalah keselamatan. Jadi, saya selalu memastikan kalau apa yang saya lakukan, bisa menyelamatkan saya di tujuan akhir nanti.

Saya sadar kalau hidup ini sebenarnya bukan tentang saya, kamu, kita atau mereka. Tapi tentang Pencipta kita. Tentang seluruh kekuasaannya. Oleh-Nya kita diadakan. Oleh-Nya pula kita ditiadakan.

Kehidupan nggak berakhir di sini. Akan ada tujuan akhir dan paling akhir. Tempat yang menentukan apakah kita selamat atau sebaliknya.

--

--

Yasier Fadilah
Yasier Fadilah

Written by Yasier Fadilah

I write about personal growth, business and productivity. You can also find me on IG @yasierfadilah. Thank you for reading.

No responses yet