Cara Menyikapi Kekurangan
Bukankah lebih baik jadi diri sendiri?
Dulu, saya sering menghabiskan waktu dengan latihan dan lomba. Kegiatan yang dilakukan terasa menyenangkan dan menggairahkan. Saya mulai menemukan kelebihan. Tapi, suatu saat kekurangan saya pun mulai tampak. Saya termasuk jarang ngomong, alias pendiam.
Saat itu saya belum paham, kenapa ada orang yang bisa nyaman ngomong seharian, tapi ada juga yang ngga.
Saya melakukan perenungan dan introspeksi yang lumayan lama. Sampai tiba di satu pemahaman: nggak setiap orang harus banyak ngomong.
Ya, dunia pun butuh pendengar, dan saya memilih itu. Karena mendengarkan dan memahami orang lain adalah salah satu cara kita belajar. Seperti air minum yang butuh wadah untuk menampungnya. Setiap pembicara membutuhkan pendengar yang baik untuk mendengarkan ceritanya.
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” — HR. Bukhari dan Muslim
Menerima kekurangan memang nggak mudah. Karena kita selalu bersama kekurangan itu sendiri. Kadang kita bingung bagaimana menyikapi kekurangan. Tapi menerima kekurangan dengan tulus, akan membawa kita pada kesyukuran. Ada alasan kenapa kita dibekali seperangkat kelebihan dan kekurangan. Meskipun menerima kekurangan itu nggak nyaman pada awalnya, tapi ketika sudah nyaman, kamu bahkan bisa merubahnya menjadi kelebihan.
Menyesali kekurangan hanya membuat kita lelah. Terimalah kekurangan, karena itu pun adalah anugerah.
Yang terpenting dari itu, fokuslah menggembleng kelebihan. Karena itu adalah permata yang harus kamu jaga.