Cara Bahagia yang Sederhana
Bahagia itu bukan tujuan, tapi proses yang dijalani.
Kita selalu ingin bahagia. Tapi kadang bahagia itu sulit didapatkan. Entah karena aktifitas yang padat, sehingga kita nggak bisa menikmati hidup seutuhnya. Atau karena hidup kita selalu dirundung duka setiap saat.
Hmm … Tunggu sebentar.
Sebenarnya kebahagian itu sudah ada di diri kita. Nggak percaya?
Coba kita flashback sebentar. Pernah lihat anak kecil yang selalu bahagia setiap hari? Yang kerjaannya main terus seolah tanpa beban?
Memang sih, mereka belum punya masalah berat yang dipikirkan. Tapi cara mereka itu loh yang bisa kita tiru. Atau cara kita dulu — saat masih kecil — bisa diaplikasikan sekarang.
Nah, ternyata mereka bisa seperti itu karena kondisi otaknya selalu berada di gelombang alfa.
Mengutip tulisan Farisi (2015) bahwa gelombang otak alfa adalah kondisi otak seseorang ketika mengalami relaksasi atau mulai beristirahat. Dalam kondisi gelombang ini, otak bisa memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang itu merasa nyaman, tenang dan bahagia.
Bahasa sederhananya, itu adalah kondisi otak yang cocok sekali untuk bermain, bersenang-senang, dan tentu saja merasa lebih tenang.
Kalau saat ini kamu sedang pusing, stress, gabut dan sejenisnya. Berarti kamu bisa mencoba untuk mengkondisikan otak ke gelombang alfa agar aktivitasmu bisa lebih mudah dimaknai dan dijalani.
Ada beberapa aktifitas yang bisa dilakukan untuk mengondisikan kita masuk ke gelombang alfa. Misalnya beribadah dengan khusyu atau berolahraga sampai mengeluarkan keringat yang lumayan banyak. Dengan berusaha melakukannya secara rutin, maka kita pun bisa menjalankan aktifitas yang lainnya dengan lebih positif dan produktif.
Kita sejatinya manusia yang berpikir dan merasa. Berpikir terus menerus bisa membuat pikiran kelelahan. Terlalu perasa (baper maksimal) bisa membuat hati kelelahan. Nah, dengan menyeimbangkan antara berpikir dan merasa maka kita akan menjadi manusia yang hidup seutuhnya. Dan, dengan mengkondisikan otak di gelombang alfa, kita dapat menyeimbangkan keduanya dengan lebih mudah.
Karena saya yakin bahwa bahagia itu memang sederhana. Lebih baik berjuang untuk terus merasa bahagia setiap saat, daripada menjadi bahagia.