Belajar Memaklumi

Yasier Fadilah
3 min readJan 2, 2021

--

Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Kita tahu, menerima kondisi yang nggak kita harapkan itu cukup sulit. Mungkin kita berharap ingin mengendalikan kondisi atau keadaan menjadi lebih baik. Tapi ternyata nggak bisa. Ya. Karena kondisi itu diluar kendali kita. Yang bisa kita usahakan adalah menentukan sikap yang tepat.

Cukup banyak orang yang berjuang menerima kondisi yang dialaminya. Kondisi yang nggak sesuai dengan ekspektasinya. Padahal ekspektasi itu seperti melihat gunung. Bentuknya berbeda antara melihatnya dari jauh dan melihatnya dari dekat. Ketika kita berekspektasi, kita melihat sesuatu dari jauh, dari permukaannya. Tetapi ketika kita perhatikan lebih dekat, ternyata bentuknya berbeda.

Menurut lansiran Halodoc.com, tanggal 17 April 2020, ada sekitar 15,6 juta penduduk Indonesia yang mengalami depresi.

Data di atas jadi gambaran, kalau kesadaran tentang kesehatan mental itu penting banget. Kita harus benar-benar peduli dengan kesehatan mental kita.

Nah. Depresi itu bisa terjadi, salah satunya, ketika seseorang belum bisa menerima kondisi yang nggak diharapkan, yang membuatnya sedih berkepanjangan.

Mari berusaha menerima. Sesulit apa pun itu.

Photo by Sid Leigh on Unsplash

Mungkin kamu pernah ngerasa down. Seolah-olah kondisi kamu saat itu nggak akan berubah membaik. Sebenarnya, kamu cuma butuh keyakinan dan sikap yang tepat. Karena ketika kamu yakin akan membaik, sel-sel yang ada di tubuh kamu akan bergerak sesuai yang kamu yakini, dan menghasilkan sikap yang tepat terhadap kondisi yang ada.

Ada beberapa faktor yang membuat seseorang belum bisa memaklumi kondisi. Salah satu faktor, yang saya alami sendiri adalah karena ekspektasi yang terlalu tinggi, yang melebihi kenyataan yang ada. Yang akhirnya bikin saya terlalu berpikir jauh ke depan.

Mungkin ini relate sama kehidupan kita sekarang.

Makin kesini, saya makin bisa menerima dan memaklumi yang belum ada. Dan belajar mensyukuri yang sudah ada. Ketika saya berpikir ke belakang, dan melihat-lihat ke sekitar, ternyata banyak hal baik yang udah Allah kasih ke saya.

Dari sana saya belajar sesuatu.

Cara yang saya lakukan untuk memaklumi kondisi yang nggak sesuai dengan ekspektasi adalah dengan lebih sering melihat kebaikan yang udah pernah dirasakan. Melihat lagi bagian-bagian kecil yang jarang kita syukuri. Karena kalau kita belum bisa mensyukuri yang ada, kita akan kesulitan memaklumi yang belum ada.

Berpikir sederhana adalah kuncinya.

Saya tiba-tiba sadar, kalau hidup ini bukan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Karena kita cuma manusia. Kuasa kita terbatas.

Ketika kita bisa berpikir sederhana dan memaklumi yang ada, pikiran kita akan lebih damai dan lebih positif melihat hidup. Karena hidup sebagai makhluk yaa memang begitu. Kita bisa merencanakan. Tapi Tuhan yang menentukan.

Kita semua mungkin punya kondisi yang beda-beda. Kadang kita membandingkan dengan kondisi orang lain yang lebih baik. Padahal hidup kita pun sebenarnya udah baik, kalau kita mau melihat kebaikan-kebaikan kecil yang jarang kita perhatikan dan jarang kita syukuri.

Kalau kita bisa mensyukuri yang ada, kita akan lebih mudah memaklumi yang belum ada.

--

--

Yasier Fadilah
Yasier Fadilah

Written by Yasier Fadilah

I write about personal growth, business and productivity. You can also find me on IG @yasierfadilah. Thank you for reading.

No responses yet