Bakat aja Nggak Cukup

Yasier Fadilah
2 min readJan 9, 2022

--

Dulu, saya pernah mempertanyakan tentang bakat yang dimiliki orang-orang. Tentang kenapa ada orang yang begitu hebat dengan bakatnya. Tetapi ada juga yang belum tahu dengan bakatnya. Pertanyaannya, “Apakah tiap orang dianugerahi bakat? Dan apakah bakat bisa menjamin keberhasilan?”

Kalau tiap orang punya bakat, berarti semuanya punya kesempatan yang sama untuk menjadi hebat.

Saya juga sempat penasaran dengan salah satu pemain bola favorit saya, Cristiano Ronaldo. Saya melihat bakat yang luar biasa darinya. Salah satu bentuk prestasi yang jarang didapat pemain bola lain adalah beberapa penghargaan Ballon d’Or. Itu juga yang membuat saya percaya kalau dia memang bertalenta.

Karena penasaran, saya pun mencari tahu perjalanan karirnya sebelum menjadi pesepakbola profesional. Dan saya menemukan sesuatu yang cukup mengejutkan.

Saya mau membahas sedikit tentang kehidupan Ronaldo puluhan tahun lalu.

Ternyata, Ronaldo bukan lahir dari seorang pesepakbola profesional. Artinya, dia bukanlah turunan pemain sepak bola. Ayahnya berprofesi sebagai tukang kebun, dan status ekonominya termasuk menengah kebawah.

Awalnya, Ronaldo hanyalah anak biasa yang suka bergerak atau beraktifitas di luar ruangan. Bahkan ia kurang menyukai pelajaran akademis. Sampai ada satu insiden yang akhirnya membuat ia dikeluarkan dari sekolah.

Singkat cerita, ia semakin tertarik dengan sepakbola. Sehingga ia terus melatih kemampuannya yang mulai kelihatan. Dan berkat kerja kerasnya juga, ia berhasil masuk ke jajaran pemain klub Sporting CP.

Karir sepakbolanya semakin naik. Ketika timnya bermain melawan Manchester United, ia menunjukkan penampilan yang menakjubkan. Itulah yang membuat Sir Alex Ferguson, pelatih MU saat itu, tertarik memboyong Ronaldo ke Manchester.

Seperti bola salju yang menggelinding, kemampuan Ronaldo terus meningkat dan namanya terus membesar. Terbukti dengan raihan prestasinya selama berada di Manchester United, Real Madrid, Juventus dan kembali lagi ke Manchester United.

Apakah keberhasilannya itu karena bakatnya?

Menurut saya, itu bukan murni karena bakat. Karena dia nggak tiba-tiba menjadi pemain terbaik dunia. Prosesnya menuju kesana cukup panjang.

Mari kita perjelas lagi, gimana Ronaldo berhasil dengan bakatnya.

Bakat Ronaldo nggak muncul dengan tiba-tiba. Ia berusaha mengasahnya selama berada di club sepakbola. Dengan kata lain, kalau dia nggak mengasah kemampuannya di sana, mungkin ia hanya menjadi anak biasa yang banyak bergerak, suka main sepak bola, tapi tanpa tujuan karir yang jelas.

Bisa dibilang, keberhasilan Ronaldo bukan karena bakat aja, tapi karena usaha dan kerja kerasnya.

Ini menarik.

Karena bakat yang kita miliki pun bisa menghasilkan sesuatu yang hebat, jika, kita mengeluarkan usaha untuk memolesnya dan mengasahnya tanpa henti.

Bakat + usaha + kesempatan = keberhasilan.

Tiap orang memang punya bakat. Tapi nggak semuanya bisa menjadi hebat dengan bakatnya. Kecuali, ia mau sabar dalam menemukan dan mengasah bakatnya.

“Bakat bukanlah segalanya. Anda bisa memilikinya dari buaian, tetapi perlu mempelajarinya untuk menjadi yang terbaik.”

— Cristiano Ronaldo

--

--

Yasier Fadilah
Yasier Fadilah

Written by Yasier Fadilah

I write about personal growth, business and productivity. You can also find me on IG @yasierfadilah. Thank you for reading.

No responses yet