Alasan Membuat Peta Perjalanan Karir

Bukankah karir adalah perjalanan terpanjang selama hidup?

Yasier Fadilah
3 min readFeb 6, 2021
Photo by Caleb Jones on Unsplash

Kita bisa aja salah memilih jalan hidup atau jalan karir. Kita memilih salah satu dan menjalaninya. Kita melewati jalanan yang kita pilih. Saat perjalanan, kita menemui banyak hal. Dari mulai yang menyenangkan sampai yang membingungkan. Karena ada yang merasa kalau jalan yang dipilih nggak sesuai dengan ekspektasinya.

Itulah kenapa kita mesti tahu peta perjalanan karir kita. Agar kita tahu kemana harus melangkah. Agar tahu apa yang harus dipersiapkan. Dan meminimalisir kebingungan saat menjalaninya. Karena karir adalah perjalanan terpanjang selama kita hidup. Kita mungkin belajar di sekolah sekitar 20 tahun, kalau dihitung sampai S2.

Setelah selesai studi, kita akan menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Kehidupan pekerjaan atau karir. Kalau kita nggak punya persiapan ke sana, mungkin kita bisa kehilangan arah.

Perjalanan saya bisa dibilang berkelok-kelok dan berbatu. Saya sempat beberapa kali kesandung dan jatuh. Terutama saat menjalani karir. Dan saya nggak mau kamu mengalami hal yang sama.

Saya memutuskan untuk berkarir sebagai pengajar. Saya pun udah membuat peta perjalanan karirnya. Intinya sih saya ingin membantu generasi selanjutnya untuk menjalani karir dan kehidupan yang lebih baik.

Alasan utama kenapa bikin peta perjalanan karir adalah agar kita bisa menjalani karir dengan lebih terarah.

Peta perjalanan karir di sini maksudnya adalah seperangkat rencana yang kita buat sampai mencapai titik akhir dari karir kita. Bisa dibilang sebagai buku petunjuk karir. Bentuknya nggak seperti peta yang biasa kita lihat, tapi ini berisi tentang hal-hal yang membantu kemajuan karir kita.

Apa yang ada di peta perjalanan karir?

Salah satu yang ada di peta perjalanan adalah goal setting, yang akan saya bahas sekarang.

Selain itu, kita juga pasti membutuhkan banyak bekal selama perjalanan. Kita akan membutuhkan motivasi yang ampuh, asupan semangat yang terus penuh, atau prinsip yang teguh.

Perjalanan karir kita lumayan jauh. Atau bisa dibilang tujuannya besar. Jadi, kita perkecil tujuannya menjadi tujuan-tujuan kecil. Kita sebut aja tujuan kecil ini sebagai checkpoint. Untuk mencapai target checkpoint, kita perlu bikin perencanaan. Di sini saya mau pakai pendekatan SMART Goal-setting, yang pertama kali diperkenalkan oleh George. T Doran.

SMART

Specific: Buat targetnya sespesifik mungkin.
Misalnya, target karir saya menjadi Pengusaha makanan terbesar di Indonesia. Saya coba spesifikan targetnya. Pertama, saya memulai dengan menjual makanan dari kampung ke kampung sampai mencapai laba 10 juta perbulan. Setelah berhasil, saya mulai melakukan ekspansi ke kota besar, dst.

Measurable: Pastikan targetnya bisa diukur.
Target menjual makanan dari kampung ke kampung masih bisa diukur. Dan laba yang dihasilkan pun bisa dikur dari waktu ke waktu, sampai mencapai angka 10 juta perbulan. Atau bisa diturunkan jadi 5 juta. Yang pasti harus bisa diukur.

Achieveable: Pastikan targetnya bisa tercapai. Bukan sekadar angan-angan.
Target menjual makanan bisa dicapai, karena aktifitasnya udah jelas yaitu jualan makanan. Dan target labanya juga jelas.

Relevant: Pastikan targetnya punya alasan yang jelas dan relevan dengan apa yang kita lakukan.
Alasan menetapkan target itu agar bisa mendekatkan saya ke target utama memiliki perusahaan makanan terbesar di Indonesia. Dan aktifitas yang dilakukan juga relevan, yaitu melakukan produksi makanan dan berjualan.

Time-bound: biar targetnya bisa tercapai, kita harus menentukan batas waktu pencapaiannya. Setelah targetnya jelas, kita harus menentukan kapan waktu pencapaiannya. Apakah satu bulan? satu tahun? atau lima tahun?
Katakanlah target menjual makanan biar bisa mencapai 10 juta perbulan adalah dua tahun, tepatnya di bulan desember 2023.

Nah itu tadi sekadar contoh aja ya. Kita bisa menerapkannya di berbagai target atau tujuan yang ingin dicapai.

Dengan menggunakan pendekatan SMART, kita bisa lebih mudah mencapai checkpoint karir. Setelah target checkpoint satu tercapai, lanjut lagi ke checkpoint dua, dst. Tapi, sebelum ke checkpoint dua, kita lakukan evaluasi hasil dulu di checkpoint satu. Kita cari tahu apa aja yang perlu ditingkatkan.

Setelah kamu membuat peta perjalanan ini, kamu harus mulai menjalaninya dengan sepenuh hati. Pastikan, jalan ini sesuai dengan IKIGAI dan hasil akhir yang kamu harapkan. Biar kamu bisa lebih semangat menjalaninya.

Kita bisa menentukan jalan karir yang mau dipilih. Dengan membuat peta perjalanan karir ini, kamu akan lebih mudah menjalani karir. Kamu bisa menggunakan pendekatan SMART untuk mencapai tujuan-tujuan kecil dulu. Anggap aja itu latihan yang mengantarkanmu menuju tujuan besar.

Karena karir adalah perjalanan terpanjang kita selama hidup.

Siap melakukan perjalanan?

--

--

Yasier Fadilah
Yasier Fadilah

Written by Yasier Fadilah

I write about personal growth, business and productivity. You can also find me on IG @yasierfadilah. Thank you for reading.

No responses yet