3 Strategi Menghadapi Stress

Yasier Fadilah
4 min readMar 6, 2021

--

Photo by Francisco Moreno on Unsplash

Menurut seorang peneliti kebahagiaan Shawn Achor, 90 persen dari kebahagiaan dikaitkan bukan dari apa yang kita punya, atau apa yang kita capai, tapi dari bagaimana kita melihat kehidupan.

Nah, salah satu hal yang mempengaruhi kebahagiaan kita adalah stress. Tapi tenang. Kita bisa melihat stress dari sudut pandang lain. Karena kita bisa bahagia kalau bisa melihat banyak hal dari sudut pandang yang lebih baik.

Nah. Kita memang nggak bisa menghindari stress. Ini akan menjadi bagian dari hidup kita. Biasanya, kita merasakan stress ketika kita menemui kebuntuan atau kesulitan, ya?

Stress yang kita rasakan bisa menjadi semacam pengingat kalau kita sedang kelelahan dan butuh istirahat. Stress yang kita rasakan juga bisa mengingatkan kita untuk belajar lebih banyak lagi.

Kadang, kita berusaha melawan stress, seolah-olah itu adalah musuh yang menyerang kita. Padahal, kalau diperhatikan, stress itu masih bisa kita kendalikan.

Kamu mungkin pernah merasakan stress. Entah itu stress saat belajar, stress saat bekerja, atau stress saat kehidupan nggak berjalan sesuai yang direncanakan. Tenang. Karena saya juga pernah merasakannya. Saya pun berusaha biar stress ini nggak menghambat perkembangan.

Saya pernah mengalami kesulitan saat mengerjakan skripsi. Sepertinya hampir tiap mahasiswa tingkat akhir mengalami ini. Saya beberapa kali menemui kebuntuan. Saya bingung mau nulis apa. Atau, kadang saya udah tahu mau nulis apa, tapi bingung cara menuangkannya gimana.

Dari situ, saya berusaha mengatasinya. Saya berusaha segera keluar dari kondisi kebuntuan. Saya terus mengerjakan skripsinya sampai akhir.

Ternyata, salah satu kesalahan saya ketika memulai skripsi adalah karena saya belum benar-benar paham how to nya. Ada aja teknis penulisan yang belum saya tahu.

Nah, kalau kamu mau memulai apa pun, termasuk memulai nulis skripsi, coba pahami dulu teknisnya dari A sampai Z. Kalau udah paham, pasti bisa meminimalisir stress yang datang.

Selama berjuang dalam hal apa pun, selalu ada kemungkinan merasa stress, kebingungan atau rasa nggak bahagia. Terima aja. Karena itu bagian dari perjalanan yang harus dihadapi.

Stress

Stress bisa menyebabkan tubuh kamu mengalami respon fight or flight. Maksudnya, ketika mengalami stress kamu akan berusaha melawan atau menghindar dari sumber stress itu.

Kalau kamu melawan dengan sabar, kamu bisa terus berkembang dan belajar. Tapi kalau kamu menghindar, kamu akan kehilangan momen pembelajaran yang berharga. Karena ketika kamu menemukan jalan keluar, kamu akan merasakan kebahagiaan.

Sekarang saya mau berbagi tiga strategi buat menghadapi stress.

Strategi 1

Peningkat kemampuan

Nah, kita bisa mengartikan stress sebagai pemicu untuk meningkatkan kemampuan. Karena kita bisa melihat stress dari sisi yang menguntungkan. Anggap aja, stress ini menguntungkan kamu karena bisa ‘bantu’ kamu menjadi lebih baik.

Saya jadi teringat pemberat yang dipasang oleh seorang atlet ketika olahraga. Pemberat itu bukan dijadikan hambatan, justru dijadikan peningkat kemampuan. Atau ada juga karet resistance yang juga digunakan atlet untuk meningkatkan kecepatan tehnik yang dilakukan.

Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Ini bisa diterapkan di kehidupan kita juga. Anggaplah stress ini sebagai karet resistance yang kita gunakan untuk berkembang. Jadi, ketika stress datang, kita menghadapinya sambil mencari jalan keluar.

Strategi 2

Bersahabat Dengan Deadline

Hal lain yang bisa menyebabkan stress adalah deadline. Kalau kamu pernah mengerjakan tugas atau pekerjaan mendekati deadline, kamu pasti tahu gimana rasanya. Pusing, stres, bingung, semangat bercampur aduk.

Untuk meminimalisir perasaan campur aduk itu, kamu bisa mengerjakan tugas atau pekerjaan sebelum deadline. Maksudnya, kamu bisa menghadirkan urgensi ketika tugas itu baru diberikan. Daripada dikerjakan nanti-nanti. Lebih baik dikerjakan langsung.

Jadi, bersahabatlah dengan deadline. Jangan sampai ia menghantui kita. Lebih baik kita menghadirkan urgensi. Kita buru-buru mengerjakan tugas. Membuat deadline sendiri sebelum ketemu deadline yang sebenarnya.

Kalau kamu bisa bersahabat dengan deadline, kamu bisa menjadi lebih baik di pekerjaan kamu.

Strategi 3

Cari Jalan yang Lain

Kadang stress nggak bisa ditaklukan dengan mudah. Meskipun kita udah bertahan dan menerimanya. Kamu harus terus berjuang sampai kamu lupa kalau kamu sedang mengalami kesulitan atau kebuntuan.

Ketika kamu mengalami kebuntuan dan kesulitan, kamu harus menyalakan lampu. Siapa tahu ada jalan lain di sekitar jalan buntu yang nggak kelihatan. Misalnya kamu stress karena diberi tugas yang susah. Coba nyalakan lampu. Mungkin kamu bisa menemukan jalan dengan bertanya ke temen yang lebih paham.

Jangan biarkan jalan kamu gelap. Terus berusaha menyalakan lampu biar ketemu jalan keluarnya. Ya. Kamu harus berjuang lebih.

Mark Twain pernah bilang, “Saya punya banyak kehawatiran dalam hidup, kebanyakan nggak pernah terjadi.”

Ketika kamu mengalami stress atau rasa khawatir, tetaplah yakin dengan kemungkinan terbaik. Karena kekhawatiran kebanyakan nggak akan terjadi. Terus nyalakan lampu.

Selama pandemi, kita pasti mengalami banyak hal. Banyak dari kita yang mengalami stress atau kebingungan karena perubahan gaya hidup dan gaya kerja. Banyak dari pekerja yang kerja di rumah. Yang membuat mereka kerja bareng keluarga, kerja bareng anak, dsb.

Keadaan seperti ini bisa jadi menurunkan kinerja para pekerja. Kecuali mereka bisa mengatur tingkat stress tadi. Selama pandemi kita harus berjuang lebih kuat lagi untuk mengatasi stress atau masalah lain yang disebabkannya.

Misalnya, kamu mengalami stress ketika kerja atau belajar di rumah. Coba kamu ambil waktu beberapa menit untuk menenangkan pikiran. Coba menjauh dulu dari gadget atau hal lain yang mungkin mengganggu. Lalu duduk tenang. Pejamkan mata. Tenangkan tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tarik napas sedalam mungkin. Lalu keluarkan pelan-pelan. Terus ulangi sampai beberapa menit.

Kalau udah, coba buka mata. Dan jalani rutinitas seperti biasa. Kalau udah tebiasa, kamu akan merasa lebih tenang dan lebih sedikit stress.

Stress selalu datang tanpa diundang. Tapi pasti ada penyebabnya. Cobalah menghadapinya. Hadapi sambil terus mencari jalan lain yang lebih baik. Lama kelamaan stress itu akan berkurang. Atau kamu juga bisa menenangkan pikiran dan tubuh dengan cara melakukan pernapasan yang dalam beberapa menit.

Kamu pasti bisa menghadapi stress dan berkembang.

--

--

Yasier Fadilah
Yasier Fadilah

Written by Yasier Fadilah

I write about personal growth, business and productivity. You can also find me on IG @yasierfadilah. Thank you for reading.

No responses yet